Sabda Hidup
Kamis, 27 Juni 2013
Sirillus dr Aleksandria
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 16:1-12,15-16;Mzm. 106:1-2,3-4a,4b-5; Mat. 7:21-29
Matius 7:21-29
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Renungan
Sebuah
bangunan selalu diawali dengan membuat pondasi. Setiap pembangun selalu
berpikir bagaimana pondasi mesti dibuat sekokoh mungkin karena ia akan
menjadi penopang seluruh bangunan. Para tukang akan memilih batu baik
untuk dipasang sebagai pondasi.
Kalau kita baca bacaan Injil hari ini
pondasi iman bukan terletak kuatnya teriakan-teriakan tentang Allah,
tapi daya untuk menjalankan kehendak Bapa dalam kehidupan sehari-hari.
Daya ini hidup dan muncul dalam kehidupan harian mereka yang beriman.
Sabda Allah mengakar dalam batinnya dan menggerakkan kehidupannya untuk
menghadirkan Allah sendiri.
Ketika seseorang mengakarkan Sabda dan
Kehendak Allah dalam batinnya ia pun mampu menghadapi aneka macam
goncangan, badai, dan banjir yang siap menghancurkan jatidiri iman
seseorang. Mudahkah? Memang tidak mudah. Namun marilah kita mulai
membangun pondasi iman kita, mengokohkannya dengan mendengarkan Sabda
Allah dan menghidupinya dalam tindakan keseharian kita.
Kontemplasi
Pejamkan
sejenak matamu. Bayangkan dirimu sebagai suatu bangunan. Lalu datanglah
banjir menimpa dirimu. Kokohkah dirimu menghadapi banjir tersebut.
Refleksi
Bagaimana anda membangun pondasi imanmu?
Doa
Tuhan, semoga aku makin mampu mengakarkan SabdaMu dalam diri kami dan melahirkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Perutusan
Aku akan memperkokoh pondasi imanku.
Wednesday, June 26, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment