Sabtu, 22 Juni 2013
Matius 6:24-34
6:24 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Butir-butir Permenungan
- Katanya, zaman sekarang sudah bukan zaman agraris yang segalanya berjalan sesuai dengan siklus dan perubahan alam. Dengan mekarnya persaingan, di era global orang dapat selalu merasa was-was akan terpenuhinya kebutuhan karena iklim gotongroyong atau solidaritas spontan pada yang papa dan menderita menjadi hal langka terutama di kalangan kaum elite dan berpunya.
- Katanya, dalam era global yang ada cepat basi dan yang baru cepat bermunculan sehingga orang masa kini harus selalu membangun gambaran masa depan dan menemukan strategi untuk tahapan langkah pencapaian. Keadaan seperti ini memudahkan orang masa kini dari kalangan mana pun untuk menderita stres karena perasaan yang dipenuhi kekhawatiran.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa yang menderita karena susah memikir masa depan adalah orang yang hidupnya tidak sambung dengan bahkan tidak mengenal yang ilahi. Sehebat apapun perencanaan ke depan, dalam yang ilahi yang pokok adalah kesediaan bersusah-payah menjalani tugas dan kerja sehari-hari secara baik, benar, dan adil.
0 comments:
Post a Comment