TELEPON MALAM HARI
Tadi malam jam 10.00 lebih, tanggal 30 Juni 2013, HP Rama Bambang berdering. Ada telepon. Sebenarnya dia sudah lelap tetapi memang mudah terbangun. Sejenak hatinya berkata "Ben wae muni" (Biar saja bunyi). Rama Bambang memang enggan membuka. Tetapi entah mengapa akhirnya telapak tangan bergerak dan jari-jarinya meraba-raba HP. Di layar yang kecil ada tulisan "Rm. Agung". Rama Bambang tersentak dan hati berseru "Rama Agoeng?" Kontan saja HP dipencet dan dari seberang ada suara "Rama, Rama Jaka kumat berat. Saget ngundangaken ambulan?" (Rama, Rama Jaka terserang berat jantungnya. Dapat memanggilkan ambulance?). Kebetulan dari orang serumah malam itu hanya Rama Bambang yang memiliki nomor HP Suster Lusiani. Maka Rama Bambang segera mengkontak suster tersebut dan minta bantuan ambulance RS Panti Rapih menjemput Rama Jaka.
Kondisi Rama Jaka memang amat kasihan. Ketika masuk ke kamarnya Rama Bambang melihat beliau duduk terengah-engah dan Mas Kris, salah satu pramurukti, mengelus-elus punggungnya. Tanpa harus lama menunggu, ambulance datang dan bersama Mas Kris Rama Jaka dibawa menuju Panti Rapih dengan hidung langsung dipasang alat untuk bantuan oksigen. Rama Bambang dengan hanya bersarung menyusul dengan mobil yang disopiri oleh Rama Agoeng. Ternyata setelah menunggu hasil foto dan laborat, Rama Jaka harus dirawat secara khusus di ICCU.
Sunday, June 30, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Semoga lekas sembuh Romo Joko... sedih banget aku... :') salam dan doaku ( Mekar)
Bantu doa ya, mbak Megasari
Post a Comment