PUNIKA ARTANIPUN

Kemarin pagi, Senin 3 Juni 2013, Rama Agoeng masuk kamar Rama Bambang. "Menika artanipun, rama" (Ini uangnya, rama) katanya sambil menyerahkan uang limapuluhan ribu rupiah berlembar-lembar kepada Rama Bambang. Rama Bambang sambil menerima bertanya "Arta napa?" (Uang untuk apa?). "Dana SPP, ta?" Rama Agoeng ganti mengingatkan dengan bertanya. "Ooooo, iya" Rama Bambang mengiyakan dalam hati. Tetapi sejenak Rama Bambang bertanya-tanya secara batin mengapa uang dana bayar sekolah untuk 14 orang anak miskin di beberapa sekolah swasta diberikan cukup awal. Biasanya sekitar tanggal 5-8. "Kula mangke sonten mangkat saking Adisucipta jam 8 malam. Nuju Eropa saking Jakarta tengah dalu" (Saya nanti dari Bandara Adisucipta berangkat jam 8 malam. Dari Jakarta menuju Eropa tengah malam) Rama Agoeng berkata. Sadar dan teringatlah Rama Bambang bahwa malam ini Rama Agoeng akan berangkat menuju Maroko mengikuti pertemuan World Enterpreneur. Sebetulnya beliau heran mengapa diikutsertakan. Tetapi sekalian dolan rekreasi Rama Agoeng menyanggupi. Beliau memang terlalu penuh dengan kerjaan dengan banyak dan padat acara. Ketika dimintai pertimbangan, Rama Bambang mendukung kesanggupan itu sekalian beristirahat.

Sekalipun akan pergi meninggalkan Domus Pacis sampai tanggal 16 Juni 2013, Rama Agoeng tetap komitmen dengan tanggungjawabnya. Bukan hanya dana SPP di atas yang dilimpahkan tanggungjawab pembagiannya kepada Rama Bambang. Beliau juga bertanggungjawab atas pelaksanaan pemeliharaan bangunan Domus Pacis. Untuk ini Rama Yadi diserahi untuk pengawasan harian. Sedang Rama Bambang diserahi uang yang dibutuhkan untuk pembeayaan sampai beliau datang kembali. Rama Agoeng juga bertanggungjawab untuk mengisi renungan harian di Blog Domus untuk setiap tanggal ganjil dan di Web Doa Katolik untuk setiap tanggal genap. Maka Rama Bambang pun sudah menerima teks renungan untuk Juni tanggal 5, 7. 9, 11, 13, dan 15. Rama Agoeng memang sosok yang disiplin, penuh komitmen, dan dedikatif dalam tugas imamatnya. Kesetiaan pada Komunitas Imam juga mendalam sekalipun kesempatan berjumpa amat terbatas.