Minggu, 09
Juni 13
Hari Minggu Biasa X
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
1Raj. 17:17-24; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Gal. 1:11-19; Luk. 7:11-17
Bacaan Injil Luk. 7:11-17
11Kemudian Yesus pergi
ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia,
dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.12Setelah Ia dekat pintu
gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya
yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.13Dan
ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu
Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"14Sambil menghampiri usungan
itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai
anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"15Maka bangunlah orang itu
dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada
ibunya.16Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata:
"Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan
"Allah telah melawat umat-Nya."17Maka tersiarlah kabar tentang Yesus
di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Renungan
Hidup sebagai seorang janda
saja sudah tidak mudah apalagi kemudian ditinggal mati anaknya. Duka dan
kepedihannya mungkin akan berlarut dan membutuhkan banyak waktu untuk
memulihkan kembali.
Janda di Nain mendapati
anaknya mati. Dalam tangisannya ia menghantar jenasah anaknya ke pemakaman.
Tidak ada banyak kata yang bisa terucap. Yang terbayang adalah dia akan sendiri
lagi. Suami sudah tidak ada. Anak meninggalkannya selama-lamanya. Kesepian akan
selalu menghampirinya.
Kepedihan hati Janda itu ditangkap
oleh Yesus. Yesus pun mendatangi yang bersedih dan mengubahnya menjadi
tersenyum. Apa yang dilakukan Yesus memang sungguh luar biasa. Perubahan itu
terjadi karena Ia menghidupkan kembali si anak yang mati. Andaikaan tidak ada
mukjijat itu saya percaya kalau kehadiran dan perhatian Yesus sudah meneguhkan
si janda malang itu. Kesendirian, bayangan kesepian dan kegelapan harapan sirna
karena telah merasakan kepedulian dan perhatian Yesus. Mungkin kita tidak bisa
menghidupkan orang mati, tetapi kita semua mempunyai rahmat yang cukup untuk
menghidupkan harapan mereka yang berduka.
Kontemplasi
Pejamkan matamu.
Rasakan aliran nafasmu. Ingatlah sahabat-sahabat yang hadir kala kau lagi
berduka.
Refleksi
Apa yang kaulakukan
kala lagi berduka dan kepada mereka yang lagi berduka?
Doa
Yesus, puji syukur
atas hatiMu kepada janda yang ditinggal mati anakNya. KehadiranMu bukan hanya
menghidupkan si pemuda tapi juga si janda dan orang-orang di sekitarnya. Amin.
Perutusan
Aku akan menyajikan
kehidupan pada mereka yang berduka.
0 comments:
Post a Comment