Senin, 22
Januari 2018
Markus 3:22-30
3:22.
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan
Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
3:23
Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan:
"Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
3:24
Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
3:25
dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat
bertahan.
3:26
Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia
terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
3:27
Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas
harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu
barulah dapat ia merampok rumah itu.
3:28
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni,
ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
3:29
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun
selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
3:30 Ia berkata demikian karena mereka
katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Butir-butir Permenungan
- Katanya, di dalam agama setiap dosa dan kesalahan dapat dimaafkan. Tentu saja yang berdosa dan bersalah harus mau mengakuinya.
- Katanya, di dalam Alkitab Kristiani ada ayat yang berkata “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yes 1:18) Tentu saja yang berlepotan dengan dosa harus mau mengakuinya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sudah mengucapkan pengakuan dan menjalani berbagai tatanan keagamaan untuk menghapus dosa dan kesalahan, orang tak akan terbebas dari dosa dan kesalahan hingga menerobos ke alam keabadian kalau sesungguhnya memiliki sikap hati keka r tak terubahkan yang menganggap segala kebenaran dan kebaikan adalah yang ada dalam keyakinannya sendiri sehingga buta dan bahkan menghitamkan tindakan luhur dari orang lain yang selalu hidup dalam terang nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan berjuang terbuka menerima segala karya luhur yang diwarnai terang nurani yang terjadi dalam siapapun termasuk dalam orang dan kalangan yang berseberangan.
Ah, di era global yang tidak menang bersaing dan
mengalahkan pihak lain, sekalipun baik, ya pasti akan terpuruk.
0 comments:
Post a Comment