St. Angela Merici
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
2Sam. 12:1-7a,11-17; Mzm. 51:12-13,14-15,16-17; Mrk. 4:35-41. BcO Kej. 25:7-11,19-34.
Nas Injil:
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Percikan:
Dalam beberapa kesempatan mungkin kita menghadapi “prahara” dalam hidup ini. Apa yang biasanya kita hadapi kala “prahara” tersebut datang? Mungkin kita resah, gelisah dan takut seperti para murid (bdk. Mrk 4:38). Atau kita tenang seperti Tuhan Yesus?
Sejauh pengalaman kita mudah resah dan gelisah bahkan juga ketakutan. Ketakutan malah menambah prahara itu semakin menakutkan dan mengancam. Belajar dari Yesus kiranya kita perlu tetap tenang kala prahara datang. Ketenangan menuntun kita menemukan akar masalah sehingga menjadi lebih mudah mengatasi masalah yang dihadapi.
Bagaimana kiranya membangun sikap tenang ketika masalah menghadang kita? Bagaimana kemampuan kita menemukan akar masalah dan menyelesaikannya?
Dalam beberapa kesempatan mungkin kita menghadapi “prahara” dalam hidup ini. Apa yang biasanya kita hadapi kala “prahara” tersebut datang? Mungkin kita resah, gelisah dan takut seperti para murid (bdk. Mrk 4:38). Atau kita tenang seperti Tuhan Yesus?
Sejauh pengalaman kita mudah resah dan gelisah bahkan juga ketakutan. Ketakutan malah menambah prahara itu semakin menakutkan dan mengancam. Belajar dari Yesus kiranya kita perlu tetap tenang kala prahara datang. Ketenangan menuntun kita menemukan akar masalah sehingga menjadi lebih mudah mengatasi masalah yang dihadapi.
Bagaimana kiranya membangun sikap tenang ketika masalah menghadang kita? Bagaimana kemampuan kita menemukan akar masalah dan menyelesaikannya?
Doa:
Tuhan anugerahkanlah ketenangan dalam diriku. Semoga aku mampu mengatasi masalah-masalah yang kuhadapi dengan tenang. Amin.
(goeng)
Tuhan anugerahkanlah ketenangan dalam diriku. Semoga aku mampu mengatasi masalah-masalah yang kuhadapi dengan tenang. Amin.
(goeng)
0 comments:
Post a Comment