Santo Antonius,
Abas
Rabu, 17 Januari
2018
Markus 3:1-6
3:2
Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari
Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3
Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah
di tengah!"
3:4
Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari
Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh
orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
3:5
Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang
sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah
tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi
dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada yang menggambarkan bahwa kebaikan adalah garapan khusus hidup beragama. Orang yang sungguh baik akan serius menjalani hidup beragama.
- Tampaknya, penghayatan kebaikan dalam hidup beragama akan paling nampak dalam sikap dan tindakan orang pada hari-hari kudus. Pada hari kudus orang akan menghentikan kesibukan harian dan memusatkan diri dalam doa dan ibadat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun amat serius menjalani segala tatanan keagamaan termasuk tidak lalai dalam merayakan ibadat di hari-hari kudus, orang belum tentu menghayati kebaikan sejati kalau tidak menjadikan agama sebagai pupuk nurani yang mendorongnya untuk mengutamakan tindakan peduli membantu yang papa dan menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki jiwa partisipatif untuk mengutamakan tindakan kemanusiaan.
Ah, di dalam doa dan ibadat orang baik akan
meninggalkan kesibukan duniawi.
0 comments:
Post a Comment