By @javanicabooks
1.
Ojo ngaku pinter yen durung biso nggoleki lupute awake dewe (Jangan mengaku
pintar jika belum bisa mencari kesalahan dalam diri sendiri).
2.
Ojo ngaku unggul yen ijeh seneng ngasorake wong liyo (Jangan mengaku unggul
jika masih senang merendahkan orang lain).
3.
Ojo ngaku suci yen durung biso manunggal ing Gusti (Jangan mengaku suci jika
masih belum bisa menyatu dalam Gusti).
Semar
sesungguhnya sudah dikenal masyarakat Jawa jauh sebelum Kanjeng Sunan Kalijaga
lahir. Nama Semar sendiri bisa ditemukan misalnya dalam kakawin Siwa Sogata,
Sanghyang Nawaruci dan Sudamala (yang juga terdapat dalam relief di Candi
Sukuh). Beliau dipahami sebagai prototipe manusia Jawa sejati, sosok paripurna
yang telah menemukan jati dirinya. Manusia Jawa sejati adalah ia yang
senantiasa sadar diri, tahu diri, “sumeleh ing pamikir” (bersikap rendah hati
dalam berpikir) dan “sumarah ing karep” (memasrahkan seluruh keinginan pada
kehendak Gusti).
0 comments:
Post a Comment