diambil dari https://parokiwates.com/renungan
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
2Sam. 24:2,9-17; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 6:1-6;BcO Kej. 31:1-21.
2Sam. 24:2,9-17; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 6:1-6;BcO Kej. 31:1-21.
Nas Injil:
1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. 2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? 3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. 4 Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” 5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. 6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. 2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? 3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. 4 Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” 5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. 6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Percikan:
Suatu kali saya bermain bola voli. Tim saya bukanlah tim yang kuat. Lawan tampak tangguh sekali. Menyadari itu kami pun bersepakat untuk kompak dan disiplin. Satu demi satu point bisa kami raih. Kami pun akhirnya bisa menjadi pemenangnya.
Kiranya kesatuan energi dan kepercayaan bisa membuat yang lemah menjadi kuat. Sebaliknya ketidaksamaan energi membuat yang kuat menjadi tidak berdaya. Tuhan Yesus yang kuat tidak dapat mengadakan mukjijat di daerah asal-Nya karena orang-orangnya menolak Dia (Mrk 6:5).
Kiranya hal luar biasa bisa terjadi kalau ada kesatuan energi dan kepercayaan. Bagaimana kita menyatukan energi dengan keluarga, kelompok, komunitas dan bangsa agar bisa menghasilkan sesuatu yang melebihi estimasi kita? Apa yang perlu kita lakukan untuk itu?
Suatu kali saya bermain bola voli. Tim saya bukanlah tim yang kuat. Lawan tampak tangguh sekali. Menyadari itu kami pun bersepakat untuk kompak dan disiplin. Satu demi satu point bisa kami raih. Kami pun akhirnya bisa menjadi pemenangnya.
Kiranya kesatuan energi dan kepercayaan bisa membuat yang lemah menjadi kuat. Sebaliknya ketidaksamaan energi membuat yang kuat menjadi tidak berdaya. Tuhan Yesus yang kuat tidak dapat mengadakan mukjijat di daerah asal-Nya karena orang-orangnya menolak Dia (Mrk 6:5).
Kiranya hal luar biasa bisa terjadi kalau ada kesatuan energi dan kepercayaan. Bagaimana kita menyatukan energi dengan keluarga, kelompok, komunitas dan bangsa agar bisa menghasilkan sesuatu yang melebihi estimasi kita? Apa yang perlu kita lakukan untuk itu?
Doa:
Tuhan semoga aku mampu menyatukan energi dengan-Mu dan sesama kami. Semoga aku mempunyai kepercayaan yang konsisten kepada-Mu. Amin.
(goeng)
Tuhan semoga aku mampu menyatukan energi dengan-Mu dan sesama kami. Semoga aku mempunyai kepercayaan yang konsisten kepada-Mu. Amin.
(goeng)
0 comments:
Post a Comment