
Pada Minggu 6 Juni 2018 jam 15.31 Rm. Bambang mengirim berita ke Bu Wiyono "Bu, rencana kendhuren syukuran kangge Bu Wiyono badhe kaleksanan benjang Kemis 10 Mei 2018 jam 10.00 mangkat saking Domus. Papan ing Jalan Kaliurang. Ingkang tumut setunggal griya (para rama lan karyawan) tambah 4 relawan. Kathahipun tiyang amargi kedah wonten kegiatan angkat junjung para rama lan 5 kursi rodha. Sejatinipun kursi rodha kedah 6, nanging ingkang setunggal sampun saget pinjam restoran. Transportasi mawi 3 mobil. Laporan selesai!!" (Bu, rencana kenduri syukuran untuk Bu Wiyono akan terlaksana besok Kamis 10 Mei 2018 jam 10.00 berangkat dari Domus. Itu akan terlaksana di Jalan Kaliurang. Yang akan ikut adalah orang serumah [para rama dan karyawan] ditambah 4 relawan. Banyaknya orang terjadi karena ada kegiatan angkat junjung para rama dan 5 kursi roda. Sebetulnya ada 6 kursi roda dibutuhkan, tetapi yang satu dapat dipinjam dari restoran. Transportasi akan menggunakan 3 mobil. Laoran selesai!!) Inilah yang melatarbelakangi mengapa pada jam 10.00 hingga 12.30 pada hari Kamis 10 Mei 2018 pintu-pintu gerbang Domus Pacis dikunci. Tetapi mobil yang dipakai tidak jadi 3 buah namun 2 buah karena Rm. Yadi pada Selasa 8 Mei masuk RS Panti Rapih dan satu relawan harus menunggunya. Siang itu para rama, karyawan (kecuali Pak Tukiran), pramurukti dan 3 orang relawan makan bersama di Balerasa, Jalan Kaliurang.
0 comments:
Post a Comment