
Ketika mempersilahkan para rama untuk minum-minum lebih dahulu, jari jempol Mas Ardy menunjuk ruang rumah bagian samping. Karena melihat ada tangga dari lantai untuk naik ke ruangan itu, Rm. Bambang berkata "Neng njaba wae" (Di luar saja) dan karena melihat ada meja terletak di luar dia meneruskan "Nganggo meja kuwi" (Pakai meja itu). Menanggapi kata-kata Rm. Bambang beberapa orang yang ikut menyambut kedatangan rombongan Domus Pacis langsung menata meja itu dan para rama serta pendampingnya duduk mengelillinginya dengan kursi-kursi yang diambil dari deretan banyak yang sudah tertata. Kemudian muncul hidangan minuman panas dengan beberapa macam snak. Seorang imam yang sudah berjubah, yang bernama Rm. Kirdi, bersama Ibu Mas Ardy dan sanak familinya, dengan ramah bercengkerama dengan para rama Domus. Ternyata Rm. Kirdi MSC adalah paman dari ayah Mas Ardy. Pada malam itu rombongan Domus menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya Bp. Widyohartono, ayah Mas Ardy. Sepuluh menit jam mendekati angka 19.00, Rm. Bambang menuju meja altar yang disediakan. Dia bersama Rm. Kirdi memimpin misa yang dihadiri oleh sekitar 150 orang umat Lingkungan dan tamu dari luar.
0 comments:
Post a Comment