Yohanes 17:1-11a
17:1.
Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa,
telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan
Engkau.
17:2
Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup,
demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah
Engkau berikan kepada-Nya.
17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
17:4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan
yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan
yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
17:6.
Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku
dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku
dan mereka telah menuruti firman-Mu.
17:7
Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal
dari pada-Mu.
17:8
Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada
mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang
dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:9
Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka,
yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
17:10
dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah
dipermuliakan di dalam mereka.
17:11a.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia,
dan Aku datang kepada-Mu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada yang menganggap bahwa status sosial menentukan penghargaan akan diri seseorang. Orang yang memiliki status tinggi di tengah masyarakat akan dimuliakan oleh banyak orang.
- Tampaknya, ada yang menganggap bahwa di dalam masyarakat Jawa tradisional kemuliaan orang ditentukan oleh derajat, pangkat, dan semat. Dengan derajat orang dikenal asal keturunannya, dengan pangkat orang dikenal jabatan sosialnya, dengan semat orang dikenal kemahirannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun keturunan orang besar dengan pangkat tinggi dan kemampuan mentakjubkan, orang tidak akan memiliki kemuliaan sejati kalau tak menyadari dan berperilaku sesuai dengan sangkan (asal) dan paran (tujuan) kehidupannya, yaitu alam ilahi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tak akan menyandarkan kemuliaan dirinya pada kebanggaan-kebanggaan duniawi.
Ah, dengan kedudukan tinggi di tengah masyarakat orang
akan mudah membuat berlimpah ruah kekayaan.
0 comments:
Post a Comment