"E, sneke ditokke seka dos terus ditata neng baki" (E, snaknya dikeluarkan saja dari dos dan ditata dalam nampan) kata Rm. Bambang ketika pada Sabtu 28 April 2018 sore diberi tahu bahwa ada salah satu orang tua dari rombongan anak membawa 30 dos snak. Rm. Bambang kemudian memberi tahu bahwa yang akan ikut lebih dari 40 orang. Dengan demikian tiga macam snak yang ada di dalamnya dapat ditata menurut kelompok macamnya. Mereka yang datang dan terus akan minum teh dapat memilih jenis snak yang diminati. Snak itu berasal dari rombongan anak dan remaja yang kini sering datang ke Domus Pacis pada Sabtu Keempat dalam bulan. Mereka adalah para anggota sanggar belajar vokal dan musik. Dengan mengiringi Misa Domus untuk para rama tua, mereka mendapatkan lahan praktek dari pembelajaran bernyanyi dan memainkan alat musik.
Anggota rombongan termasuk para pengantar biasa berjumlah sekitar 25 orang. Maka kalau mereka menyediakan snak 30 dos tentu dengan perhitungan sudah mencukupi. Namun demikian, selain jumlah rama dan karyawan yang sekitar 10 orang, ada juga para relawan Domus yang selalu hadir. Para relawan menyiapkan sajian makan bersama sesudah misa. Apalagi sekarang Rm. Bambang mulai menginformasikan pelaksanaan Misa Minggu di Domus Pacis yang diiringi kelompok itu. Maka dengan mengeluarkan tiga macam snak dari dalam dos, hingga akhir makan bersama masih ada sisa yang tidak sedikit. Kalau snak mungkin kurang, itu tidak akan menjadi soal. Yang pokok adalah makan bersama sesudah misa yang menjadi tanggung jawab pihak Domus Pacis yang mulai membuka kesempatan untuk para pemerhati Domus ikut misa tersebut. Yang jelas mulai saat ini ada kesepakatan bahwa Misa Minggu setiap Sabtu Keempat di Domus diselenggarakan SETIAP BULAN GENAP.
0 comments:
Post a Comment