Saturday, May 12, 2018
Kunjungan ke Rm. Yadi
"Engko dhisik. Ngenteni Mas Handoko sing arep nyopiri" (Nanti ya. Kita masih menunggu Mas Handoko yang akan menyopiri mobil) kata Rm. Bambang kepada Rm. Tri Hartono yang menghampirinya dengan duduk di kursi roda yang didorong oleh Mas Tono. Ini terjadi pada Sabtu 12 Mei 2018 enam menit menuju jam 15.00. Sehari sebelumnya, ketika makan, Rm. Tri Hartono memang bersepakat dengan Rm. Bambang untuk ke RS Panti Rapih pada jam 03.00 sore. Ketika kemudian Rm. Tri dan Rm. Bambang siap di garasi Domus Pacis, Rm. Ria datang berjalan tertatih-tatih. "E, nggawa kursi rodha lho" (Jangan lupa membawa kursi roda) Rm. Bambang berseru dan Mas Tono segera masuk gedung Domus untuk mengambil kursi roda. Beberapa saat kemudian ternyata yang muncul adalah Pak Tukiran mendorong kursi roda untuk diduduki oleh Rm. Ria. Ketika Mas Handoko dan istrinya datang, Bu Rini sudah memanasi mobil granmax.
Ketiga rama Domus itu didampingi oleh Pak Tukiran, Bu Rini, Mbak Sri Handoko dengan mobil domus yang dikendarai oleh Mas Handoko menuju RS Panti Rapih. Yang dituju adalah Ruang Carolus 607 tempat Rm. Yadi dirawat. Ketika sampai di kamar itu ternyata Rm. Yadi sedang dimandikan oleh perawat. Bu Riwi juga ada menunggu Rm. Yadi. Rm. Yadi masuk RS Panti Rapih pada Selasa 8 Mei 2018 diantar oleh Rm. Bambang, Mas Tono, dan Bu Rini. Melihat ketiga rama Domus menengok, beliau tampak terharu dan air matanya berlinang sambil berkata "Dha keraya-raya rene" (Mau bersusah payah ke sini). "Sing diraoske napa?" (Apa yang dirasakan?) tanya Rm. Ria yang mendapat jawaban "Weteng sebah ning sakniki pun kendho" (Perut terasa keras tidak enak, tetapi kini sudah lumayan). Sebenarnya, ketika belum masuk Panti Rapih, Rm. Yadi mengalami kesulitan kencing selama sehari semalam. Kini beliau ditangani oleh tiga dokter, yaitu dua dokter penyakit dalam dengan spesialisasi masing-masing dan seorang dokter ahli bedah syaraf.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment