Jumat, 30 Agustus 2013
Matius 25:1-13
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Butir-butir Permenungan
- Katanya, orang di era global dituntut memiliki pandangan hidup yang berorientasi ke masa depan. Apa pun yang dilakukan di masa kini tidak boleh hanya jadi pengulangan bentuk-bentuk dari masa lalu sehingga orang harus siap menghadapi segala yang kini cepat basi dan yang baru bermunculan.
- Katanya, pada jaman sekarang anak, remaja, dan kaum muda pada umumnya mempersiapkan diri meraih masa depannya dengan menjadi siswa dan mahasiswa. Yang lain mencari dan menunggu panggilan kerja, sementara itu yang bekerja banyak yang menunggu kenaikan gaji dan atau golongan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa meskipun orang bersedia menyongsong masa depan, tetapi tidak semuanya akan berhasil dan berbahagia karena hal itu tergantung pada ada atau tidaknya semangat. Dalam yang ilahi orang tidak akan puas dengan kesediaan masa kini tetapi juga membuat kesiapan terhadap berbagai kemungkinan yang tak terduga.
0 comments:
Post a Comment