Sunday, August 18, 2013
Sabda Hidup
Senin, 19 Agustus 2013
Yohanes Eudes, Ezekhiel Moreno, Guerikus
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Hak. 2:11-19; Mzm. 106:34-35,36-37,39-40,43ab,44; Mat. 19:16-22
Matius 19:16-22
19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Renungan
Suatu kali ada seorang kaya. Tiap kali dia menjamu sahabat-sahabatnya di restoran-restoran terkenal. Pada gilirannya datanglah saudaranya yang lagi kesusahan. Mereka hendak meminjam uang untuk membayar sekolah anaknya. Ketika mereka datang pun sikap orang kaya tadi tidak seramah ketika menjamu sahabat-sahabatnya, apalagi kala mereka mengutarakan maksud kedatangannya. Si kaya itu makin sinis dan menganggap rendah saudaranya. Keinginan mereka dipenuhi dengan membuat janji pengembalian tepat waktu. Waktu pun berlalu. Giliran jatuh tempo pembayaran si kaya selalu menagih. Permohonan untuk menunda jadual selalu diikuti dengan pertengkaran.
Seringkali orang tidak rela melepaskan miliknya kalau bukan karena keinginannya sendiri. Si kaya rela menjamu sahabat-sahabatnya dengan mewah namun tak rela uangnya dipinjam saudaranya. Pemuda kaya pun tidak rela menjual hartanya.
Marilah kita belajar memberi dan rela melepaskan harta kita sesuai dengan yang dibutuhkan, bukan sekedar memberi demi kepuasan kita pribadi.
Kontemplasi
Pejamkan matamu. Hadirkan peristiwa-peristiwa kala anda berbagi pada sesama. Lihatlah apakah sesuai dengan kebutuhan mereka atau karena mau memuaskan hasratmu untuk memberi.
Refleksi
Apa motivasimu kala berbagi?
Doa
Tuhan semoga aku makin rela berbagi sesuai dengan yang Kaubutuhkan. Amin
Perutusan
Aku akan belajar peka menangkap kebutuhan sesama dan rela melepas milikku untuk membantunya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment