Friday, August 30, 2013
Sabda Hidup
Sabtu 31 Agustus 2013
Hari Biasa
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
1Tes. 4:9-11; Mzm. 98:1,7-8,9; Mat. 25:14-30
Matius 25:14-20
25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Renungan
Bakat, modal merupakan titik berangkat seseorang untuk mencapai tahap-tahap kehidupan berikutnya. Namun hal tersebut tidak pernah mencukupi tanpa keuletan pribadi yang mendapatkan anugerah tersebut. Mereka yang tekun dan ulet seringkali lebih bisa meraih hasil yang optimal daripada mereka yang hanya mengandalkan modal atau bakat.
Budi dan Didi (bukan nama sebenarnya) masing-masing mendapatkan warisan sebuah perusahaan yang baik dari orang tuanya. Keduanya mempunyai kecerdasan yang sepadan. Namun keduanya mempunyai cara hidup dan kerja yang berbeda. Didi bergaya hidup mewah dan lebih suka berpesta. Ia lebih banyak memperhatikan penampilan-penampilan wah dari gedung dan perkantoran perusahaannya. Ia sering mengadakan pesta bersama teman-temannya. Berbeda dengan Didi, Budi lebih fokus pada penataan visi, management perusahaan. Ia membangun relasi yang baik dengan karyawan dan bersama mereka mengembangkan kualitas dan aneka inovasi produksi. Dalam beberapa tahun kemudian tampak bahwa perusahaan Budi makin maju. Sebaliknya perusahaan Didi makin mundur.
Ada banyak contoh seperti di atas. Bakat, modal memang merupakan titik pijak yang penting bagi hidup seseorang. Hal-hal tersebut memudahkan seseorang untuk mengawali sesuatu. Namun hidup bukan hanya awalan saja. Hidup itu berjalan terus. Ada tengahan dan akhiran. Hanya mereka yang tekun dan ulet akan mampu melintasi tengahan dan akhir hidupnya dengan baik. Maka marilah dengan segala variasi titik awal yang kita miliki kita tekun dan ulet mengolahnya hingga bisa mencapai titik sampai yang mengagumkan.
Kontemplasi
Duduklah dengan tenang. Masuklah dalam dirimu sendiri. Lihatlah modal dan bakat yang dianugerahkan Tuhan kepadamu. Cermatilah ketekunan yang telah kaujalani selama ini.
Refleksi
Tulislah bakat dan modal yang kaumiliki dan bagaimana kau memanfaatkannya.
Doa
Tuhan semoga aku tekun menghidupkan bakat dan modal yang telah Kauanugerahkan. Amin.
Perutusan
Aku akan belajar dan bekerja selaras dengan kemampuanku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment