Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis, Martir
Kamis, 29 Agustus 2013
Markus 6:17-29
6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, penguasa dan yang gila kuasa juga orang yang memiliki kelengkapan kemanusiaan. Selain punya berbagai nafsu seperti binatang, bila masih tekun menjalani berbagai praktek keagamaan, seorang penguasa juga mampu bersahabat dengan dengung relung hati sehingga amat menghormati lawannya yang memiliki kebenaran dan keluhuran hidup.
- Tampaknya, penguasa dan yang gila kuasa yang bersahabat dengan dengung relung hatinya, walau amat kerap membuat goncang hatinya karena mengusik salah dan jahatnya, juga senang mendengar berbagai ucapan benar dan luhur dari lawannya. Dia bahkan melindungi lawannya itu dari bahaya yang muncul dari dendam kesumat orang dekat mitra jahatnya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, sekalipun taat dan tekun dalam hidup keagamaan tetapi bila hidupnya amat menekankan tindakan lahiriah untuk menjaga citra, tampilan, dan gengsi, orang menjadi penolak dengung relung hati yang sebenarnya adalah ucapan-ucapan mesra ilahi. Orang demikian, sekalipun dengan rasa berat, akan mudah menebar kematian.
0 comments:
Post a Comment