Lamunan Pesta Wajib

Santo Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir
Rabu, 14 Agustus 2013

Matius 18:15-20

18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." 

Butir-butir Permenungan

• Tampaknya, sekalipun hidup menjadi hangat dengan perjumpaan personal, kebanyakan orang amat senang berorganisasi. Kumpulan-kumpulan kecil pun ditata dengan model organisasi sehingga ada ketua, sekretaris, bendahara, dan posisi-posisi struktural lain sehingga makin seperti negara makin bangga orang akan kumpulannya.
• Tampaknya, sekalipun menyatakan diri sebagai wajah ilahi, agama pun makin hadir dalam sosok lembaga organisasi yang banyak dilengkapi dengan berbagai kelengkapannya. Segala perkembangan dan arus sosial duniawi banyak mewarnai agama sehingga di dalamnya umat sadar atau tidak sadar hidup seperti dalam lembaga-lembaga dunia.
• Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kehadiran yang ilahi di tengah dunia ini ada dalam perjumpaan-perjumpaan personal orang yang hidupnya dituntun oleh kebiasaan mendengar suara-suara yang bergema di relung hati hening. Segala lembaga organisasi termasuk dalam agama yang tidak mendasarkan diri dengan wajah perjumpaan personal tidak akan memiliki makna untuk pengembangan hidup yang membawa kebaikan umum.

Wah, kalau modelnya personal, itu bahaya jadi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).