Mulai dengan Idul Fitri 2011, setiap hari besar (Idul Fitri, Natal, Paska) telah menjadi hari libur khusus untuk para pekerja Domus Pacis. Menurut rencana dalam hari-hari libur itu Rama Harto dan Rama Harjaya didampingi oleh keluarganya. Dalam hal kebutuhan makan ada umat yang merelakan diri untuk menyediakan. Jaringan dengan keluarga untuk kepentingan Rama Harto berjalan lancar 2 kali. Pada kali ketiga Domus dihadapkan pada kenyataan kesibukan saudara-saudaranya. Untuk Rama Harjaya ternyata yang selalu menyediakan diri mendampingi adalah Mas Kus. Beliau hingga Idul Fitri 2013 ini tetap setia meluangkan watu. Untunglah Domus mendapatkan anugerah ilahi dalam hal ketenagaan. Mulai dengan Desember 2012 tenaga-tenaga Domus Pacis dapat mengatur diri dalam kebijakan berlibur. Tenaga pendamping untuk Rama Harto, Rama Harjaya, kini juga Rama Tri Wahyono dan tentu juga untuk kebutuhan umum tidak terbengkelai.
Dengan perkembangan itu, liburan Idul Fitri tahun 2013 ini dapat berjalan dengan tenang. Mas Raharjo, yang memeluk agama Islam dapat berlibur dengan tenang. Sebenarnya Mas Rahajo diberi kesempatan berlibur seminggu penuh. Tetapi karena hanya meminta tanggal 8-9 Agustus, maka Mas Rahajo ditetapkan berlibur selama 4 hari 7-10 Agustus. Mas Kris juga mendapatkan libur 4 hari dari 8 sore hingga Minggu tanggal 11 Agustus. Mas Tukiran, walau pada tanggal 8 Agustus akan berada di rumah pada siang hari hingga sore, berkonsentrasi untuk Domus dibantu oleh Mas Kus, adik Rama Harjaya. Mas Kus juga bersedia mengambil makan khusus untuk Rama Jaka yang saat ini disediakan oleh RS Panti Rapih.
Makan para rama dan semua yang ikut kerja di Domus selama 8-9 Agustus diurus oleh Ibu Riwi (dari Paroki Minomartani). Sedang untuk 10-11 Agustus ada dalam urusan Ibu Ratmi (dari Paroki Pringwulung). Sebenarnya untuk bulan Agustus dalam hal makan AKS Tarakanita masih menyediakan masakan catering. Namun demikian untuk tanggal merah dan hari Sabtu Domus Pacis harus mengurus sendiri. Dalam hal ini Minister Domus Pacis, yang memang menjadi Pastor Kepala Paroki Pringwulung, meminta Ibu Ratmi mengurusnya. Bu Ratmi adalah pengurus Rumah Tangga Pastoran Pringwulung. Bu Ratmi sempat bingung karena untuk 8-9 Agustus tidak mendapatkan orang yang bersedia menyediakan makan Domus Pacis. Untunglah Rama Bambang mendapat kesanggupan Bu Riwi untuk selalu siap rela membantu kebutuhan Domus Pacis. Rama Bambang dalam hati hanya merasakan kebenaran kata-kata Tuhan "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Selalu saja ada orang-orang yang jadi tangan-tangan ilahi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment