Sabda Hidup
Jumat, 09 Agustus 2013
Teresia Benedikta dr Salib
Wana liturgi hijau
Bacaan
Ul 4:32-40; Mzm 77:12-13;14-15,16,21; Mat 16:24-28
Matius 16:24-28
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Renungan
Banyak
orang kala lagi sulit hidupnya entah karena sakit, entah karena
kesulitan ekonomi, entah karena kecelakaan orang selalu mudah mengatakan
baru memanggul salib. Benarkah yang begitu itu salib Tuhan? Saya tidak
akan menjawab ya atau tidak. Namun marilah kita merenungkan sejenak
salib yang harus ditanggung Yesus.
Rasaku Yesus pun tidak
menginginkan salib. Namun Yesus paham apa yang dikatakan dan dikerjakan
bisa membawanya pada hukuman manusia. Panggilan Yesus adalah mewartakan
pertobatan dan membawa manusia masuk dalam kerangka keselamatan Allah.
Konsistensi Yesus pada panggilan ini mengusik mereka yang ingin menjaga
statusnya walau dengan dalih menyelamatkan agama dan bangsa. Mereka
tidak terima dengan wartanya dan sangat khawatir tersisih dari
kekuasaannya. Maka mereka mencari aneka cara untuk menyingkirkan Yesus.
Namun Yesus tidak mengkhawatirkan semua itu. Ia terus maju menjalankan
panggilan Bapa.
Istilah memikul salib Tuhan memuat fakta hidup yang
selaras dengan kehendak Tuhan. Seseorang bisa menyebut memikul salib
ketika ia mengalami kesulitan karena telah melaksanakan kehendak Tuhan.
Misalnya ia sungguh menolak ajakan berkorupsi lalu disingkirkan
teman-temannya yang korup. Tidak semua kesulitan dan penderitaan,
apalagi karena kesalahan dan kemalasan dirinya, bisa langsung disebut
memikul salib.
Kontemplasi
Duduklah dengan tenang. Pejamkan
matamu. Bayangkan perjalanan salib Yesus. Lihatlah dirimu sendiri dan
bertanyalah apakah anda sudah turut memikul salib Tuhan.
Refleksi
Tulislah pengalamanmu sebagai partner Tuhan menghadirkan keselamatan Tuhan.
Doa
Bapa,
semoga daya usaha PutraMu mewujudkan karya keselamatanMu sampai harus
mengalami salib tidak kurendahkan dengan aneka kesulitan akibat
kesalahan dan kemalasanku sendiri. Amin.
Perutusan
Aku akan lebih berhati-hati menyebut aneka derita dan kesulitan dengan istilah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment