Kalau tidak keliru Rabu t
Pakane mboten pati payu. Yen padhang mboten pati dha nedha. Ning yen dalu, wah gayeng dha melahap suk-sukan lan uyuk-uyukan" (Makanannya tidak begitu laku. Kalau hari sudah terang tak berselera makan. Tetapi kalau malam, wah ramai sekali berebutan melahap). Rama Yadi, Rama Tri Wahyono dan Rama Harto terpana mendengarkan cerita Rama Agoeng. "
Salah satu tamu kula berkomentar 'Kudune digawe reget riyin, rama. Nek tesih resik mangke dha mati.' Kula mung mangsuli 'Iki mung nggo seneng-seneng kok. Mati ya ben. Tuku eneh. Suwe-suwe rak ya reged dhewe'" (Salah satu tamu saya berkomentar 'Harusnya dibuat kotor dulu. Kalau bersih nanti akan mati.' Saya hanya menjawab 'Ini hanya untuk senang-senang, kok. Biar aja mati. Beli lagi. Lama-lama kan akan kotor dengan sendirinya) kata Rama Bambang. "
Ning nyatane nganti sakniki dereng onten sing mati. Mbokmenawa merga le nggawa bengi lan entuk sing apik tenan" (Tapi nyatanya hingga kini belum ada yang mati. Mungkin karena datangnya malam dan dapat yang sungguh bagus) sambut Rama Agoeng. "
Njing nek pun dha gedhe terus pripun?" (Besuk kalau sudah besar, bagaimana?) tanya Rama Harto dengan suara lirih bervolume rendah yang harus diulang hingga tiga kali karena Rama Agoeng belum mendengar dengan jelas. Rama Agoeng menjawab "
Niku gampil. Enten sing mendhet" (Itu mudah karena ada yang mengambil).
engah malam lalu, 31 Juli 2013, di tengah tidurnya Rama Bambang mendengar suara orang omong ramai dengan Rama Agoeng. Rama Bambang mengenal suara itu sebagai suara Mas Jaka, pemborong bangunan yang biasa diserahi untuk memelihara dan menggarap bangunan Domus Pacis. Dan sejak itu hingga pagi ini Rama Agoeng rajin menengok lokasi bawah sebelah barat yang berhimpitan dengan ruang makan sampai kamar Rama Harto. Kemarin, Sabtu 3 Agustus 2013, ketika makan siang Rama Agoeng berkata "
"
Ning suk suwe-suwe gandane dadi mambu lhoooo. Sing akeh ngrasakke mambu Rama Bambang lan Rama Harto" (Tetapi lama-lama akan ada aroma bau lhooo. Rama Bambang dan Rama Harto yang akan banyak merasakan) Rama Agoeng menjelaskan. Rama Bambang langsung mensergah "
Mboten napa-napa nggih? Apese duwe tambahan kesugihan" (Tak apa, ya? Paling tidak bertambah kekayaan). Rama-rama tertawa karena mungkin Rama Harto menjawab dengan lembut hampir tak terdengar dalam kata "
Enggiiiih" (Iyaaaa). Rama Agoeng kemudian mengatakan bahwa sekarang masih kecil-kecil dengan panjang antara 3-5 cm. Tetapi di benak Rama Bambang tetap terbayang ikan lele besar-besar di 3 kotak kolam yang masing-masing dapat menampung 1.000 ekor
.
0 comments:
Post a Comment