Hari Orang Sakit Sedunia.
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Im. 13:1-2,44-46; Mzm. 32:1-2,5,11; 1Kor. 10:31-11:1; Mrk. 1:40-45. BcO 1Tes. 1:1-2:12.
Im. 13:1-2,44-46; Mzm. 32:1-2,5,11; 1Kor. 10:31-11:1; Mrk. 1:40-45. BcO 1Tes. 1:1-2:12.
Nas Injil:
40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” 41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” 42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. 43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: 44 “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” 45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” 41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” 42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. 43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: 44 “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” 45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Percikan Nas
Saya terkesan dengan kalimat orang kusta ini, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (Mrk 1:41). Kalimat ini menyiratkan kepercayaan yang tinggi dan kerendahan hati dalam memohon. “Kalau Engkau mau” rumusan doa yang indah dari seorang sakit yang selalu direndahkan dan dianggap berdosa. “Engkau dapat mentahirkan aku” menandakan kepercayaan bahwa Yesus pasti bisa mentahirkan sakitnya. Yesus pun tergerak atas kata-kata orang ini.
Kita pun gampang tergerak membantu orang yang rendah hati dan percaya. Sebaliknya kita bisa jengah dengan orang congkak dan hanya ingin mencobai. Kiranya kalau kita mempunyai situasi seperti itu kita juga layak menata bahasa kita kala membutuhkan pertolongan. Pilihan kata dan diksi yang tepat pasti akan menggerakkan siapa pun yang kita mintai bantuannya.
Di hari orang sakit sedunia ini marilah kita bermohon pada Tuhan, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan mereka”. Kita lambungkan doa-doa kepercayaan kita untuk orang-orang yang sedang sakit.
Saya terkesan dengan kalimat orang kusta ini, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (Mrk 1:41). Kalimat ini menyiratkan kepercayaan yang tinggi dan kerendahan hati dalam memohon. “Kalau Engkau mau” rumusan doa yang indah dari seorang sakit yang selalu direndahkan dan dianggap berdosa. “Engkau dapat mentahirkan aku” menandakan kepercayaan bahwa Yesus pasti bisa mentahirkan sakitnya. Yesus pun tergerak atas kata-kata orang ini.
Kita pun gampang tergerak membantu orang yang rendah hati dan percaya. Sebaliknya kita bisa jengah dengan orang congkak dan hanya ingin mencobai. Kiranya kalau kita mempunyai situasi seperti itu kita juga layak menata bahasa kita kala membutuhkan pertolongan. Pilihan kata dan diksi yang tepat pasti akan menggerakkan siapa pun yang kita mintai bantuannya.
Di hari orang sakit sedunia ini marilah kita bermohon pada Tuhan, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan mereka”. Kita lambungkan doa-doa kepercayaan kita untuk orang-orang yang sedang sakit.
Doa:
Tuhan kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan mereka. Mereka sungguh membutuhkan sentuhan penyembuhanmu. Amin.
(goeng)
Tuhan kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan mereka. Mereka sungguh membutuhkan sentuhan penyembuhanmu. Amin.
(goeng)
0 comments:
Post a Comment