Dalam Menerima Kekerasan, Kami Tidak Dendam!

Senin, 12 Februari 2018

Hari Biasa, Pekan Biasa VI

Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mrk 8:11-13

Tuhan Yesus Kristus terkasih, sesungguhnya, Engkaulah tanda dari Allah, bukan sembarang tanda melainkan tanda kehidupan. Namun Engkau menjadi tanda dengan derita, sengsara dan kematian menuju kehidupan.

Dalam duka, kesedihan, dan keprihatinan yang mendalam, aku berusaha keras menangkap tanda apakah di balik kekerasan yang terjadi di Gereja St. Lidwina, Gedog, Sleman, DIY? Aku mohon kepadaMu berkatilah Romo Karl Edmund Prier SJ dan korban lain dalam peristiwa kekerasan itu. Berkatilah para aparat keamanan dan penegak hukum untuk menjaga keamanan rakyat seperti Dikau sendiri berkorban demi keselamatan.

Singkirkanlah sikap basa-basi dan kemunafikan dari hati kami untuk menjadi tanda kasih keselamatanMu. Jauhkanlah umatMu dari dendam dan benci kepada si pelaku kekerasan. Biarlah seperti Dikau, kami boleh menjadi tanda pengampunan dan kerahiman juga terhadap mereka yang melakukan kekerasan terhadap kami entah dengan ucapan maupun tindakan intoleran.

Berkatilah bangsa kami. Jauhkanlah dari perpecahan, kekerasan dan sikap intoleran. Berkatilah para aparat keaman dan penegak hukum agar jujur dan berani mengusut tuntas perkara ini seadil-adilnya bukan atas nama dendam melainkan atas nama keadilan dan kerahiman.

Di dalam dan dari Masjid Baitul Hidayah Pondok Pesantren Salafiah Az-Zuhri bersama Gus Lukman, Gus Novi, dan Mas Prie GS yang turut prihatin dan berduka atas peristiwa itu kuserukan doa ini. Tuhan jadikanlah aku pembawa damai dan tanda keselamatan bagi siapa saja dan di mana saja, kini dan selamanya. Amin.

.

Masjid Baitul Hidayah Ketileng, 11/2/2018

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.