Percikan Nas Rabu, 21 Februari 2018

Petrus Damianus
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Yun. 3:1-10; Mzm. 51:3-4,12-13,18-19; Luk. 11:29-32. BcO Kel. 10:21-11:10.

Nas Injil:
29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! 32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”

Percikan Nas
Suatu kali saya pernah bertemu dengan orang yang tidak mudah diberi masukan. Ketika ada satu kalimat disampaikan orang tersebut akan menanggapi dengan banyak kalimat. Ketika satu usulan disampaikan ada puluhan alasan diutarakan untuk mengkonter usulan tersebut. Rasanya memang tidak mudah menghadapi orang seperti itu.
Yesus sangat jengkel dengan orang-orang Israel yang menuntut tanda tapi jauh dari pertobatan. Pada mereka Yesus mengeluarkan nubuatnya.
Kiranya kita bisa bertanya dalam diri kita sendiri, apakah kita termasuk sebagai orang yang sulit atau orang yang terbuka dalam pertobatan? Tuhan mengharapkan kita menjadi pribadi yang selalu siap bertobat. Siapkah anda untuk selalu bertobat?

Doa:
Tuhan semoga aku menjadi orang yang terbuka bagi jalan pertobatan. Bukalah hati kami agar terbuka dan selalu siap bertobat. Amin.
(goeng)