warna liturgi Putih
Ibr. 3:7-14; Mzm. 95:6-7,8-9,10-11; Mrk. 1:40-45. BcO Rm. 2:17-29.
Nas Injil:

Percikan Nas:
Suatu hari ada sebuah restoran yang akan tutup selamanya karena bangkrut. Di hari terakhir pemilik restoran itu, kita beri nama Soson, memasak masakan terakhir. Ia memasak masakan itu dengan baik. Soson membungkus masakan tersebut dengan rapi dan cantik lalu memberikannya kepada pengemis di depan restonya. Ia pun berpesan bahwa hari ini adalah hari terakhir restonya dan ia mempersembahkan masakan terakhir itu kepada pengemis tersebut. Ternyata pengemis itu adalah seorang CEO yang lagi menyamar. Pengemis itu pun menulis di jejaring sosialnya tentang enaknya rumah makan Soson. Paginya Soson kembali ke restonya untuk beres-beres. Ia kaget karena puluhan orang telah antre di restonya. Akhirnya ia buka kembali restonya dan restonya jadi laris.
Perbuatan selalu akan menjadi warta. Penyembuhan Yesus diwartakan orang yang disembuhkan walau dilarang. Pemberian baik Soson diwartakan CEO yang menyamar jadi pengemis. Begitu juga perbuatan buruk pun akan diwartakan. Artis-artis yang terjaring dalam prostitusi online pun diketahui publik. Maka rasanya kita sendiri bisa memilih apa yang ingin diwartakan dari diri kita. Sebagai murid Kristus tentunya perbuatan baik kitalah yang sebaiknya dikedepankan dan diwartakan.
Doa:
Tuhan jagailah kami agar selalu dekat dengan-Mu. Semoga hidup kami pun menghadirkan kebaikan. Kami pun bisa menjadi duta warta kebaikan-Mu. Amin.
Perbuatan itu warta
(goeng).
0 comments:
Post a Comment