Peringatan Wajib
St. Agnes.
warna liturgi Merah
Bacaan-bacaan:
Ibr. 5:1-10; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 2:18-22; BcO Rm. 5:1-11.
Nas Injil:
18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" 19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. 20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 21 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. 22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
Percikan Nas:
Pada saat tertentu ketemu dengan orang-orang tua mereka sering membandingkan orang muda sekarang dengan jamannya dulu. Saat bertemu dengan orang muda mereka mengeluhkan orang tua yang dirasa kuno dan tak mengerti jaman anak sekarang. Dunia yang berbeda dan kebanggaan yang berbeda sering membuat tidak sambungnya beda generasi.
Orang-orang resah kala menyaksikan murid-murid Yesus yang tak berpuasa. Padahal murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi berpuasa. Menjawab mereka Yesus menegaskan bahwa mereka lagi bersama sang pengantin, masa harus berpuasa. Selain itu Ia pun berkata, “tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula” (Mrk 2:22).
Tampaknya perjumpaan akan produktif kalau bisa menyelaraskan “usia”. Orang tua belajar mengenal dan menyelami dunia anak muda dan sebaliknya. Penyelarasan ini mengimbaratkan menyamakan “usia" kantong dan anggur. Kantong baru mesti dimiliki oleh orang tua untuk mengenali jiwa anak muda dan sebaliknya oleh orang muda untuk bisa memahami dunia orang tua. Maka mari kita menyelaraskan diri dengan dunia kehidupan kita.
Doa:
Tuhan semoga kami menjadi kantong yang tepat untuk menyambut anggur yang Kaucurahkan kepada kami. Semoga kantongku tidak koyak karena ketidakselarasan yang selalu bisa muncul dalam keseharian hidup. Amin.
Selaras
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment