diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2544 Diterbitkan: 09 Maret 2017 Diperbaharui: 16 April 2017
- Perayaan30 Januari
20 Januari (sebelumnya) - LahirHidup pada awal abad ke-3
- Kota asalRoma Italia
- WafatTahun 228 di kota Roma | Martir
- Beatifikasi-
- KanonisasiPre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
Santa Martina adalah putri seorang konsul Romawi yang kaya raya. Tidak banyak yang diketahui tentang dirinya sebelum masa kemartirannya. Hanya disebutkan bahwa ia adalah seorang wanita dermawan yang kerap membagi-bagikan harta warisan orang tuanya kepada para fakir miskin.
Kemartirannya diperkirakan terjadi pada tahun 226 M atau tahun 228 M di masa pemerintahan kaisar Alexander Saverus (222-235). Ia ditangkap karena imannya akan Yesus Kristus, dan dipaksa untuk murtad dengan cara membawakan kurban persembahan bagi dewa-dewi pagan Romawi. Namun, biarpun dipaksa dan diancam dengan berbagai macam cara, Martina tetap menolak melakukan kekejian tersebut. Karena itu ia lalu dianiaya dan disiksa dengan keji. Ada beberapa versi tentang kisah kemartiran Santa Martina. Salah satu yang paling populer adalah : Santa Martina dihukum cambuk, namun cambuk Romawi bercabang tiga tersebut tidak bisa melukainya. Ia lalu dibuang ke kandang binatang buas, tetapi binatang-binatang tersebut malah menjadi jinak dihadapannya. Para algojo kemudian melemparkannya di dalam tungku pembakaran, namun sampai api padam ia sama sekali tidak terbakar. Santa Matina baru dapat mengenakan mahkota kemartirannya setelah seorang algojo menghunus pedang dan memenggal kepalanya.
Setelah masa penganiayaan berlalu, banyak mujizat terjadi dan dihubungkan dengan Santa Martina. Pada abad ketujuh didirikan sebuah gereja kecil untuk menghormatinya. Makam dan relikwi Santa Martina ditemukan kembali pada tanggal 25 Oktober 1634 oleh pelukis Pietro da Cortona. Sebuah Gereja kemudian dibangun di situs tersebut oleh Paus Urbanus VIII. Gereja tersebut kini dikenal dengan nama Gereja Santi Luca e Martina dimana relikwi Santa Martina kini disemayamkan.(qq)
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment