Inspirasi & Motivasi Berpuasa Yang Dikehendaki Tuhan, Engkau Harus Buka Belenggu Kelaliman
Aloys Budi Purnomo Pr
Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Inilah inspirasi dan motivasi berpuasa, yang dikehendaki Tuhan, ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman. Bagaimana penjelasannya? Kita simak yuk.
Inspirasi dan motivasi itu selengkapnya bisa dibaca dalam Bacaan Liturgi 08 Maret 2019 Hari Jumat Sesudah Rabu Abu Bacaan Pertama dari Kitab Yesaya 58:1-9a. Mari kita baca kutipannya.
Beginilah firman Tuhan Allah, 'Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku yang benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, "Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga? Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Inikah puasa yang Kukehendaki: mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain karung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! (Kitab Yesaya 58:1-9a)
Ternyata berpuasa itu tak hanya soal tidak makan dan tidak minum, atau mengurangi ini dan itu yang bersifat fisik material. Semua itu perlu dan baik sebagai latihan rohani berbasis fisik material. Namun, makna rohani puasa juga harus ditopang dengan perilaku yang berbasis keadilan, kebaikan dan kemurahan hati. Puasa menjadi ungkapan dan pelayanan kasih tanpa pamrih, tulus tanpa batas, tulus tanpa modus.
Nah, bagaimana menurut UCers Sahabat Peradaban Kasih? Semoga inspirasi dan motivasi rohani ini bermanfaat. Selamat menjalani masa pantang dan puasa bagi umat Katolik. Semoga menjadi berkat bagi umat dan masyarakat. Terima kasih. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.***
JoharT Wurlirang, 7/3/2019
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sumber: refleksi pribadi berdasarkan inspirasi Kitab Yesaya 58:1-9a
* Artikel renungan ini terbit perdana di plarform http://tz.ucweb.com/3_5petg
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng.
0 comments:
Post a Comment