RABU ABU
Pantang dan Puasa.
warna liturgi Ungu
Bacaan-bacaan:
Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20-6:2; Mat. 6:1-6,16-18. BcO Yes. 58:1-14.
Nas Injil:
1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. 4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Percikan Nas:
Dua hari dari kemarin Gereja-gereja di parokiku dipenuhi umat. Mereka merayakan Ekaristi Rabu Abu. Parkiran penuh sekali. Bagaimana dengan parokimu?
Mulai hari ini kita memasuki masa Prapaskah. Kita diajak untuk merenung dan menggiatkan semangat kita untuk mendengarkan sabda, berdoa dan beramal guna menyatukan diri dengan pengalaman Yesus Kristus. Setiap Jumat biasanya ada jalan salib. Seminggu sekali lingkungan mengadakan temu APP. Mungkin keluarga-keluarga pun membuat kegiatan rohani tersendiri.
Sangat menggembirakan kala kegiatan rohani ini hidup dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki. Tumbuhnya kegiatan rohani ini bukan untuk pamer. Kegiatan ini menjadi aktualisasi hidup beriman kita. Maka layak kita jalani dengan kesungguhan hati dan kemurnian diri. Tuhan pun mengajak kita untuk berdoa, berpuasa dan beramal dengan tanpa hingar bingar memamerkan. Kita jalani dengan ketenangan batin dan kedamaian hati.
Doa:
Tuhan berkatilah kami anak-anak-Mu dalam menjalani masa prapaskah ini. Semoga hidup doa dan matiraga kami berkenan kepada-Mu. Limpahkanlah berkat-Mu untuk mereka yang papa. Amin.
Prapaskah
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment