Kasimirus, Humbelina, Plasida
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27. BcO 1Kor. 15:1-19.
Nas Injil:
17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Percikan Nas:
Ada kasus dimana orang sulit dipindahkan dari tempat tugasnya. Banyak alasannya. Ada karena merasa sudah membangun banyak hal. Ada juga karena merasa masih banyak proyek yang mesti dikerjakan. Ada pula yang karena sudah nyaman dan sulit untuk mulai beradaptasi di tempat yang baru. Masih banyak sekali alasan yang bisa mengemuka.
Ketika ada orang yang bertanya kepada Yesus bagaimana memperoleh hidup kekal, Yesus mengajak migrasi orang tersebut dari cara hidup lama ke cara hidup baru. Ia diminta menjual seluruh miliknya dan membagikannya kepada orang miskin lalu mengikuti Yesus. Perubahan ini berat bagi orang tersebut.
Memasuki dunia baru memang menuntut adaptasi baru. Hal itu bukan perkara yang sulit bagi mereka yang mempunyai keyakinan dan sikap lepas bebas. Hal yang telah dibangun, program-program yang direncanakan bukan melulu milik pribadi. Kepercayaan pada pimpinan dan pengganti serta rahmat bagi diri untuk berkarya secara baru akan memantapkan kesiapsediaan kita untuk melangkah.
Doa:
Tuhan mengikuti-Mu kadang mesti melepaskan yang sekarang untuk memulai yang baru. Yakinkanlah diri kami agar selalu siap sedia dan mantap untuk memulai hal-hal baru. Amin.
Memulai yang Baru
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment