Hari Minggu Biasa XXVIII
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Raj. 5:14-17; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; 2Tim. 2:8-13; Luk. 17:11-19.
BcO Zef. 3:8-20.
Bacaan Injil:
11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. 12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh 13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" 19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Memetik Inspirasi:
Apakah kita pernah mengucapkan terima kasih kepada ibu yang selalu memasakkan makanan kita? Apakah kita pernah mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang membiayai hidup kita? Mungkin kita jarang sekali mengucapkan kata tersebut karena merasa bahwa semestinyalah ibu memasak, orang tua membiayai.
Orang-orang Yahudi merasa sebagai bangsa terpilih. Mereka merasa sudah semestinya Tuhan memberikan kebaikan kepada mereka. Maka walau sudah disembuhkan dari sakit mereka tidak berterima kasih kepada Yesus. Beda dengan orang Samaria yang sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Yesus karena disembuhkan. Maka ia pun mendapat tambahan rahmat dan berkat dari Yesus.
Kata terima kasih sebenarnya mudah sekali diucapkan. Entah karena apa orang sering sulit mengucapkannya. Padahal ketika kita mampu mengucapkan itu maka rahmat pun akan ditambahkan kepada kita dan mereka yang kita beri ucapan. Mereka yang menerima terima kasih akan mempunyai daya kerelaan yang berlipat.
Refleksi:
Bagaimana rasa terima kasihmu dalam harianmu?
Doa:
Tuhan di hadapanmu aku mengucapkan terima kasih ke hadapan-Mu. Di hadapan-Mu aku juga ingin berterima kasih pada mereka yang telah berbaik hati padaku. Berkatilah mereka. Amin.
Berterima kasih
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment