Pesta St. Simon dan St. Yudas
warna liturgi Merah
Bacaan-bacaan:
Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19.
BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16.
Bacaan Injil:
12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. 17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Memetik Inspirasi:
Memilih orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa hari yang lalu Presiden memilih menteri-menterinya. Ia pun minta maaf mungkin ada yang kecewa karena tidak terpilih. Kepada para menteri ia mengatakan bahwa tidak ada visi menteri, yang ada visi presiden dan wakil presiden.
Yesus memilih 12 orang untuk dijadikan rasulnya. Dari 12 itu pun nanti ada yang mengkhianati-Nya. Memang awalnya para rasul mempunyai harapan-harapan sendiri. Simon dan Yudas pun mau jadi rasul karena berharap Yesus akan membawa pembebasan bangsa Israel dari Roma. Mereka berharap Yesus jadi penguasa yang hebat. Namun dalam perjalanan bersama Yesus para rasul pun memurnikan harapannya. Mereka mengikuti Yesus sebagai penguasa kerajaan Allah.
Ketika kita dipilih kita pun mesti berani untuk mengikuti alur pemimpin kita. Kita mesti berani melepaskan ego kita dan menyatukan diri dengan jalur yang dibangun sang pemimpin. Pemimpin pun tidaklah mudah memilih. Mungkin yang dipilih tidak tepat karena tidak mau di jalur yang sama. Mereka yang mau berjalan di jalur yang sama akan berkembang dan bertumbuh dengan baik.
Refleksi:
Apa anda orang yang bisa beradaptasi dengan jalur pemimpin anda?
Doa:
Tuhan semoga kami bisa berada dalam kesatuan dengan jalur-Mu. Semoga aku segera sadar dan memperbaiki diri ketika keluar dari jalur-Mu. Amin.
Mengikuti Jalur Pemimpin
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment