Ketahanan Pangan

by Noegroho Agoeng 

on May 15, 2020

Kadir menbongkar isi bagornya. Ia memilah-milah isinya. Ada bekas pembukus sabun, botol air mineral, kaleng-kaleng dll. Setelah siap barang-barang itu ia isi dengan tanah.
Kasir, “Ngapain kamu Dir?”
Kadir, “Ini mau nanam sayur-sayuran.”
Kasir, “Kurang kerjaan saja, sayuran tinggal beli kan beres.”
Kadir, “La memang kamu banyak kerjaan?”
Kasir, “Hmmm ya dan tidak sih. Hanya memang banyak waktu luang.”
Kadir, “Aku juga.”
Kasir, “Trus kenapa kamu milih nanam sayur?”
Kadir, “Mau nanam padi tidak punya sawah, ya nanam gini saja.”
Kasir, “la tapi kan tukang sayur setiap hari datang, kita tinggal beli.”
Kadir, “Kalau kita bisa menyediakan sendiri kenapa mesti beli? Toh tidak sulit.”
Kasir, “Hmmmm….!?”
Kadir, “Masa darurat corona ini panjang. Tidak tahu kapan akan berakhir. Maka kita perlu menyambutnya secara kreatif untuk menyediakan kebutuhan pangan kita.”
Kasir, “Bener juga pendapatmu Dir. Hmmmm Dir, mau bantu aku tidak?”
Kadir, “Bantu apa?”
Kasir, “Garap kayak gitu di pekaranganku?”
Kadir, “Hmmmm oke….. wani pira?”
Kasir, “Itungan banget!?”
Kadir pun tertawa, namun ia senang Kasir mulai terguggah.

Mari kita kreatif menemukan cara bertahan dan bersahabat dengan masa pandemi ini. Tuhan telah menyediakan kesempatan (MoGoeng, 150520).