diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3764 Diterbitkan: 13 Agustus 2013 Diperbaharui:31 Mei 2014
- Perayaan05 Mei
- LahirHidup pada Abad-13
- Kota asalSangerhausen, Thuringia (Sekarang Jerman)
- Wafat12 Mei 1260 di Kulmsee, Prussia (sekarang Jerman) | Sebab alamiah
St. Yudit hidup pada abad ketigabelas. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Thuringia (sekarang wilayah Jerman). Pada masa Yudit, banyak perempuan Kristiani terinspirasi oleh teladan hidup St. Elizabeth dari Hungaria; seorang Ratu yang dimaklumkan kudus pada tahun 1235. Yudith pun ingin mengamalkan hidupnya seturut teladan dan kesederhanaan St. Elizabeth.
Ketika usianya limabelas tahun, Yudit dinikahkan dengan seorang pemuda bangsawan yang kaya. Yudit berusaha menjadi seorang isteri Kristiani yang baik. Ia teristimewa murah hati kepada orang-orang miskin. Suaminya seorang yang baik, tetapi ia puas dengan gaya hidup orang berada. Ia mengharapkan isterinya berdandan dan bergaya hidup seperti seorang perempuan kaya pada umumnya. Ia beranggapan bahwa penampilan akan mengundang rasa hormat orang. Tetapi Yudit dengan lemah lembut membujuknya untuk berdandan dan bergaya hidup lebih bersahaja. Dengan demikian, mereka akan memiliki lebih banyak untuk diberikan kepada orang-orang yang kurang beruntung.
Sekonyong-konyong suami Yudit meninggal dunia dalam perjalanan ziarah ke Tanah Suci. Janda muda ini harus membesarkan anak-anaknya seorang diri. Ketika anak-anak telah dewasa, Yudit mendengarkan kerinduan yang ada dalam hatinya semenjak hari-hari bahagia hidupnya, hari-hari sibuknya. Ia meninggalkan segalanya dan hidup sebagai seorang pertapa.
Sekonyong-konyong suami Yudit meninggal dunia dalam perjalanan ziarah ke Tanah Suci. Janda muda ini harus membesarkan anak-anaknya seorang diri. Ketika anak-anak telah dewasa, Yudit mendengarkan kerinduan yang ada dalam hatinya semenjak hari-hari bahagia hidupnya, hari-hari sibuknya. Ia meninggalkan segalanya dan hidup sebagai seorang pertapa.
Ia pindah ke Prussia di mana orang tidak mengenalinya berasal dari keluarga kaya. Di sana ia melewatkan hari-harinya dalam doa dan merawat para pengelana yang lelah capai yang lewat di depan gubuk kecilnya. Ia berdoa teristimewa demi pertobatan mereka yang belum percaya. Ia berdoa juga bagi mereka yang baru dibaptis Kristen agar tetap setia pada iman.
“Tiga hal dapat menghantar kita semakin dekat pada Tuhan,” begitu katanya suatu ketika. “Ketiga hal itu adalah penderitaan jasmani, terpencil di suatu tanah asing, dan memilih hidup miskin sebab kasih kepada Tuhan.” St Yudit wafat akibat serangan demam pada tahun 1260.
“Tiga hal dapat menghantar kita semakin dekat pada Tuhan,” begitu katanya suatu ketika. “Ketiga hal itu adalah penderitaan jasmani, terpencil di suatu tanah asing, dan memilih hidup miskin sebab kasih kepada Tuhan.” St Yudit wafat akibat serangan demam pada tahun 1260.
0 comments:
Post a Comment