Kasir sibuk di dapur. Ia menjalankab kepiawaiannya memasak. Masakan Kasir memang terkenal enak.
Kadir, “Masak apa Sir kok semangat banget?”
Kasir, “Masak jangan bobor.”
Kadir, “Jangan bobor? Kok banyak sekali? Untuk apa?”
Kasir, “Ya dijual dong.”
Kadir, “Emang laku?”
Kasir, “Pastinyah…. masakanku gitu lo! Ini saja sampai nolak-nolak.”
Kadir tengak-tengok. Tampak sepi saja rumah Kasir. Gak ada orang antre. “Emang yang beli mana? Gak ada orang sama sekali?!”
Kasir melihat Kadir dengan heran. “Kamu itu gimana ta Dirrr, jaman gini kok ngarep orang berkumpul. Social Distancing kan. Ini jamannya online.”
Kadir, “Maksudmu?”
Kasir, “Aku jualan pakai hp itu. Hp yang selama ini hanya u chit chat bisa untuk kerja. Keahlianku yang selama ini ada kupakai untuk menghasilkan duit.”
Kadir, “Woww kerennnn.. kreatif tenan, ubet kamu Sir. Tiru-tiru akh!”
Kasir, “Jaman saiki kalau tidak kreatip tidak urip. Kita kudu ubet ben ra ruwet”
Kadir, “Masak apa Sir kok semangat banget?”
Kasir, “Masak jangan bobor.”
Kadir, “Jangan bobor? Kok banyak sekali? Untuk apa?”
Kasir, “Ya dijual dong.”
Kadir, “Emang laku?”
Kasir, “Pastinyah…. masakanku gitu lo! Ini saja sampai nolak-nolak.”
Kadir tengak-tengok. Tampak sepi saja rumah Kasir. Gak ada orang antre. “Emang yang beli mana? Gak ada orang sama sekali?!”
Kasir melihat Kadir dengan heran. “Kamu itu gimana ta Dirrr, jaman gini kok ngarep orang berkumpul. Social Distancing kan. Ini jamannya online.”
Kadir, “Maksudmu?”
Kasir, “Aku jualan pakai hp itu. Hp yang selama ini hanya u chit chat bisa untuk kerja. Keahlianku yang selama ini ada kupakai untuk menghasilkan duit.”
Kadir, “Woww kerennnn.. kreatif tenan, ubet kamu Sir. Tiru-tiru akh!”
Kasir, “Jaman saiki kalau tidak kreatip tidak urip. Kita kudu ubet ben ra ruwet”
Masa ini menantang kreativitas kita. Kita mesti obah, bergerak, ubet. Banyak hal yang selama ini kita bobokkan layak kita bangunkan. Tuhan telah menyediakan rejeki. Manusia dipanggil untuk menangkap rejeki dari Tuhan. (MoGoeng 180520)
0 comments:
Post a Comment