Kadir dan Kasir dibantu beberapa temannya menyiapkan sebuah acara. Kadir banyak menyampaikan gagasannya. Ia pun sibuk menyiapkan semua yang diperlukan. Ketika acara berlangsung ia duduk di belakang tak kelihatan kehadirannya.
Setelah acara selesai, Kasir mendatanginya, “Kamu di sini ta Dir?”
Kadir, “Iya dari tadi aku di sini.”
Kasir, “Banyak orang menanyakanmu lo.”
Kadir, “O gitu. Trus jawabmu apa?”
Kasir, “Kubilang, mungkin di belakang.”
Kadir, “Ya sudah, jawabanmu sudah benar.”
Kasir, “Tapi…..?!”
Kadir, “Tapi apa?”
Kasir, “Ada orang yang omong jelek tentang dirimu. Ada kerja kok tidak terlibat. Tapi malah muji-muji dia yang hanya kelihatan pada saat acara, padahal blas ra kerja.”
Kadir, “Gak papa. Aku nang mburi saja. Yang penting semua berjalan dengan baik.”
Kasir, “Tapi kamu kan penyumbang besar di acara ini. Gagasan, tenaga, bahkan pasti dana kamu juga keluarkan.”
Kadir, “Rapapa biar itu semua nang mburi bae. Yang utama semua bisa bahagia.”
Kasir, “Yang bahagia ya si dia, senyam-senyum bangga dipuja.”
Kadir, “Ya baiklah dia bisa merasa bahagia. Kamu bahagia tidak dengan acara ini?”
Kasir, “Ya bahagia, tapi ya agak sebel juga!?!”
Kadir, “Jangan hilangkan rasa bahagiamu dengan rasa sebelmu, eman-eman.”
Kasir, “Hmmm ya juga sih….. Btw… makasih ya Dir kamu dengan nang mburimu telah memberi kebahagiaan banyak orang. Tuhan mencatat.”
Setelah acara selesai, Kasir mendatanginya, “Kamu di sini ta Dir?”
Kadir, “Iya dari tadi aku di sini.”
Kasir, “Banyak orang menanyakanmu lo.”
Kadir, “O gitu. Trus jawabmu apa?”
Kasir, “Kubilang, mungkin di belakang.”
Kadir, “Ya sudah, jawabanmu sudah benar.”
Kasir, “Tapi…..?!”
Kadir, “Tapi apa?”
Kasir, “Ada orang yang omong jelek tentang dirimu. Ada kerja kok tidak terlibat. Tapi malah muji-muji dia yang hanya kelihatan pada saat acara, padahal blas ra kerja.”
Kadir, “Gak papa. Aku nang mburi saja. Yang penting semua berjalan dengan baik.”
Kasir, “Tapi kamu kan penyumbang besar di acara ini. Gagasan, tenaga, bahkan pasti dana kamu juga keluarkan.”
Kadir, “Rapapa biar itu semua nang mburi bae. Yang utama semua bisa bahagia.”
Kasir, “Yang bahagia ya si dia, senyam-senyum bangga dipuja.”
Kadir, “Ya baiklah dia bisa merasa bahagia. Kamu bahagia tidak dengan acara ini?”
Kasir, “Ya bahagia, tapi ya agak sebel juga!?!”
Kadir, “Jangan hilangkan rasa bahagiamu dengan rasa sebelmu, eman-eman.”
Kasir, “Hmmm ya juga sih….. Btw… makasih ya Dir kamu dengan nang mburimu telah memberi kebahagiaan banyak orang. Tuhan mencatat.”
Nang mburi sering dilakukan banyak orang yang berpikir luas untuk kehidupan kita. Mereka tidak suka tampil. Mereka tak dikenal. Namun dari merekalah kebahagiaan bisa kita rasakan. Doakan orang-orang seperti itu. (MoGoeng 170520)
0 comments:
Post a Comment