Sore ini Rama Bambang menjenguk Rama Jaka di RS Panti Rapih. Rama Jaka masih di ICU tetapi sudah dapat berbicara dengan enak. Beliau berceritera kalau masih sering panas. Katanya dokter bertanya "Rama punya pengalaman malaria?" Ternyata Rama Jaka memang punya pengalaman kena malaria ketika masih tahun pertama di Seminari Menengah Mertoyudan. Ketika Rama Bambang berkata "Nek ngono wektu kuwi kowe umur 15-16 tahun?" (Kalau begitu saat itu engkau berusia antara 15 dan 16 tahun?), Rama Jaka mengiyakan. Kini Rama Jaka menunggu saat panas datang sehingga pemeriksaan kemungkinan bangkitnya malaria dapat dilakukan. Yang jelas detak jantung dan tensi relatif baik.
Ada satu hal yang dapat diceriterakan tentang kondisi makan yang dialami Rama Jaka. Beliau mengatakan bahwa masakan yang disediakan selalu terlalu asin. Rama Jaka sudah berkali-kali berkata kepada perawat "Kok mangane kasinen terus?" (Mengapa menu makan selalu terlalu asin?). Perawat selalu menjawab "Rama kekurangan kadar garam". Rama Jaka berkali-kali menjelaskan bahwa beliau biasanya bertekanan darah tinggi. Akhirnya makanan untuk Rama Jaka menjadi seperti dikehendaki beliau, tidak asin. Tetapi setiap kali akan menyantap obat perawat selalu melakukan sesuatu. Karena terjadi beberapa kali, maka Rama Jaka bertanya "Ramuan apa ta sing diisekke neng kapsul?" (Ada ramuan apa yang dituang di kapsul?). Kata Rama Jaka perawatnya tersenyum dan akhirnya menjawab "Memasukkan garam, rama". "Kula diakali, ben ora krasa asin uyahe terus dikapsul. Kula kira obat khusus, je" (Saya ditipu, supaya makan tidak terasa asin garamnya terus dimasukkan ke dalam kapsul. Saya kira obat khusus). Ternyata ada juga yang mampu "menipu" Rama Jaka. Ha ha ha .......
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment