Kamis, 11 Juli 2013
Peringatan Wajib St. Benediktus
Warna Liturgi Putih
Bacaan
Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5;Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 10:7-15
Bacaan Injil Mat. 10:7-15
7Pergilah
dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8Sembuhkanlah orang
sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah
setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9Janganlah kamu membawa emas atau
perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa
bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut
atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11Apabila
kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan
tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12Apabila kamu masuk
rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13Jika mereka layak
menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu
kembali kepadamu. 14Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak
mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu
dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih
ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Renungan
Pada suatu
hari setelah kecelakaan pinggang Rm Bambang terkilir. Beliau
mengagendakan untuk pijat di tempat kenalannya. Saat mau berangkat saya
bergabung, ikut Rm Bambang.
Ketika menunggu saya bertanya pada orang-orang yang antre: berapa harus ngasih ke pemijat?" "Sukarela," jawab mereka.
Dan
benar tidak ada tarif yang dipasang oleh bapak itu. Kala memijat dia
pun bercerita bahwa dari memijat anak-anaknya bisa sekolah sampai tuntas
bahkan membangun sebuah Gereja. Ketika kami mau pulang, yang
antar kami memberikan amplopan kepada bapak yang mijat itu. Beliau
langsung mengatakan: "wus kagem sangu Rama aja, dhuwitku wus okeh."
Hmmmm luar biasa.
Dia
tidak pasang tarif. Yang datang padanya sukarela memberikan kepadanya.
Dia pun bisa melakukan banyak hal. Kata dia, kemampuan ini anugerah
Tuhan. Tuhan pasti menjaga hidupnya. Dan benar Tuhan pun menjaganya.
Terima kasih pak. Kerelaanmu tidak membuatmu berkekurangan.
Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan pengalaman penjagaan Tuhan yang kaualami selama hidupmu.
Refleksi
Tulislah pengalamanmu mengalami kemurahan hati Tuhan kala anda bermurah hati.
Doa
Tuhan, semoga aku pun bisa hidup selaras dengan perutusanMu pada para murid agar selalu bermurah hati dalam melayani. Amin.
Perutusan
Aku akan mengembangkan daya kerelaanku melayani sesama.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment