Selasa, 09 Juli 2013
Antonius
Fantosat, Gregorius Grassi, Agustinus Zhao Rong, Hermina, Fransiskus Diaz, Leo Ignasius Mangin
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 32:22-32; Mzm. 17:1,2-3,6-7,8b,15; Mat. 9:32-38
Bacaan Injil Mat. 9:32-38
32Sedang
kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang
kerasukan setan. 33Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu
berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum
pernah dilihat orang di Israel." 34 Tetapi orang Farisi berkata:
"Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." 35Demikianlah Yesus
berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat
dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan. 36Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh
belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti
domba yang tidak bergembala. 37Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya:
"Tuaian memang banyak, tetapi
pekerja sedikit. 38Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Renungan
Suatu
kali ada seorang pemudi datang ke Domus Pacis. Wajahnya tampak bingung.
Lalu kusapa: "Ada yang bisa kubantu mbak?" Lalu dia mengatakan, "Rama
saya baru ketemu dengan Rama, tapi saya kok pingin omong dengan Rama,
apa boleh?" "Tentu saja boleh," kata saya.
Ia kuajak duduk di kursi
depan kamar. Ia pun mengulangi kata-katanya tadi sambil menangis.
Setelah beberapa tetes air matanya keluar ia menceritakan apa yang
sedang dialaminya. Wajahnya murung karena sedih, kecewa dan mungkin juga
karena tidak terima dengan kejadian yang baru saja dialami. Saya pun
mendengarkan dengan seksama semua ceritanya lalu saya lontarkan beberapa
pertanyaan yang menggugah kesadarannya. Jawaban-jawaban dia mengubah
raut wajahnya dari murung ke arah senyum, dari putus asa ke situasi
berpengharapan. Saya kemudian menegaskan,
"Jawabanmu bagus sekali dan mulailah kembali hidupmu sesuai dengan
jawabanmu tadi."
Yesus menyembuhkan orang bisu dengan melepaskan
setan yang mengikatnya. Ia pun kemudian mengutus para murid melakukan
hal yang sama: mengusir setan. Tentu cerita saya tadi jauh dari mukjijat
yang dibuat Yesus dan para murid. Namun rasaku, kita pun masih bisa
membantu banyak orang yang sedih, kecewa dan marah dengan keadaannya
untuk menemukan pengharapan dan semangat hidup lagi. Semua dari kita
dengan anugerah baptisan diberi rahmat untuk itu. Mari kita menaburkan
harapan.
Kontemplasi
Duduklah dengan tenang. Hadirkan
pengalamanmu didatangi "orang bisu". Wajahnya murung. Kusut. Sedih.
Kecewa dan putus asa. Temanilah dengan hati dan rasakan perubahan
ekspresinya.
Refleksi
Bagaimana memberi pengharapan pada mereka yang berputus asa, "bisu"?
Doa
Tuhan, semoga dengan segala berkatMu aku pun mampu membuka ikatan-ikatan setan yang menjauhkan
orang-orang daripadaMu. Amin.
Perutusan
Aku akan berusaha menjadi teman baik bagi yang sedang mengalami masalah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment