Sabda Hidup
Minggu, 21 Juli 2013
Hari Minggu Biasa XVI
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 18:1-10a;Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Kol. 1:24-28; Luk. 10:38-42
Bacaan Injil Luk. 10:38-42
38Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 39Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 40sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 41Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 42tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Renungan
Ketika berkunjung ke rumah umat di desa biasanya ditemui oleh bapak-bapak dan sebagian anaknya. Sang ibu jarang sekali ikut menemui sebelum aneka hidangan disiapkan. Mereka lebih banyak di dapur untuk menyiapkan minuman maupun makanan. Dan seringkali jam berapa pun pasti diminta untuk makan.Pernah suatu kali saya mengatakan, "Sudah mari kita bersama-sama ngobrol di sini, tidak usah menyiapkan hidangan untuk saya." Namun permintaan ini sering gagal. Para ibu seakan tidak bisa untuk tidak menyediakan hidangan untuk Rama yang datang.
Tentu apa yang dilakukan oleh para ibu itu bukan hal jelek. Mereka ingin menghormati tamunya. Namun seringkali yang terlupakan bahwa ada cara lain untuk menghormati tamu selain dengan menyiapkan hidangan yaitu menemani tamu yang sengaja datang mengunjunginya dan berdialog dengan seluruh keluarganya. Apa yang dilakukan Marta bukanlah hal jelek. Ia juga ingin menjamu Yesus. Namun kedatangan Yesus untuk berdialog dengan Marta dan Maria. Dan Maria mengambil sikap di dekat Yesus dan mendengarkan aneka kata yang diucapkan Yesus.
Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan dirimu lagi bertamu pada keluarga sahabatmu. Dua orang menemuimu, satu orang sibuk menyiapkan hidangan untukmu. Dari dua orang yang menemuimu satu orang sibuk dengan HPnya. Ketika kau bertanya padanya kau harus mengulang pertanyaanmu padanya. Rasakan aneka suasana yang bergejolak dalam dirimu pada saat itu.
Refleksi
Bagaimana sikapmu ketika menyambut tamu/sahabatmu? Mengapa anda melakukan itu?
Doa
Tuhan semoga aku bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi para tamuku. Amin.
Perutusan
Aku akan menjadi tuan rumah yang baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment