Kemarin pagi, Jumat 12 Juli 2013, pada saat makan pagi Rama Harta berkata bahwa Domus Pacis mendapatkan hadiah TV baru. Kata Rama Harta itu diberikan oleh warga Katolik Paroki Baciro, Yogyakarta. Rama Harta juga bilang bahwa TV itu sekarang ada pada Rama Yadi. Maka ketika Rama Yadi datang, sementara makan Rama Bambang bertanya pada Rama Yadi "Jarene angsal TV nggih?" (Katanya kita mendapatkan TV?). "Saking umat Baciro?" (Dari umat Baciro?) tanya Rama Bambang selanjutnya. Rama Yadi menjawab "Wong Baciro niku mung lantaran nggawaake. Sing nyukani tiyang Bintaro, Jakarta" (Orang Baciro hanya menjadi perantara yang membawakan. Pemberinya dari Bintaro, Jakarta). Sesudah bicara sana-sini Rama Bambang memberikan saran agar TV itu dipakai oleh Rama Yadi di kamarnya. Pertimbangannya adalah: 1) Untuk bersama di ruang makan sudah ada TV pemberian Pengurus Unio Rama-rama Praja Keuskupan Agung Semarang (KAS); 2) Semua kamar rama di Domus Pacis sudah ada TV tetapi TV di kamar Rama Yadi gambarnya sudah buruk tak jelas.
Kemarin pada malam hari Rama Agoeng melihat TV itu yang ternyata masih berada di gudang. Ternyata incinya lebih besar dari TV yang ada di kamar makan. Kalau untuk Rama Yadi di kamarnya dinilai terlalu besar. Maka tadi pagi, Sabtu 13 Juli 2013, TV baru dibawa dan dipasang di ruang makan. Sementara itu TV kamar makan dimasukkan di kamar Rama Yadi untuk menggantikan TV yang sudah tidak layak pakai. Ketika Rama Bambang memberi tahu Rama Agoeng "Niku sing maringi, jarene RamaYadi, tiyang Bintaro lewat tiyang Baciro" (Kata Rama Yadi pemberinya adalah orang Bintaro lewat orang Baciro). Ternyata Rama Agoeng menambahkan "Jare Rama Yadi sing ngusahakke Bu Riwi" (Kata Rama Yadi yang mengusahakan adalah Bu Riwi). Bu Riwi adalah seorang aktivis Gereja Paroki Minomartani yang sering datang membantu keperluan rama Yadi dan kadang-kadang juga ikut mengurus kepentingan Rama-rama Domus Pacis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment