Sabtu, 27 Juli 2013
Titus Brandsma, Maria Magdalena Martinengo
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Kel. 24:3-8; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Mat. 13:24-30
Bacaan Mat. 13:24-30
13:24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
13:30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
Renungan
Suatu
kali saya bertemu dengan seorang mantan (yang kata orang umum)
penjahat. Suatu kali dia bersama beberapa temannya hendak merampok bank.
Katanya, beberapa bulan ia mengamati gerak laku para pegawai bank
tersebut. Siapa saja satpam yang berjaga. Bagaimana perilaku mereka:
kalau jajan di mana, jam berapa dst. Pengamatan tersebut dibuat sedetil
mungkin supaya kala merampok mereka tidak tertangkap.
Dalam bacaan
Injil, Si musuh pun berusaha menaburkan benih ilalang pada saat pemilik
sawah lengah. Mereka kemudian mengambil waktu malam hari. Pada malam
itulah mereka melakukan kejahatan.
Tindakan jahat mengandaikan usaha
dan ketekunan pelaku. Ia siap mengancam siapa pun walau waktunya belum
jelas. Maka rasa saya tindakan baik pun mengandaikan usaha yang lebih
tekun dan teliti. Mereka yang terlibat perlu terus menerus memetakan
kebaikan itu sendiri dan langkah-langkah menuju ke kebaikan itu sendiri.
Kontemplasi
Carilah tempat nyaman. Pejamkan mata. Bayangkan
kisah dalam Injil Mat. 13:24-30. Bandingkan dengan pengalaman hidupmu.
Taburan baik apa darimu? Taburan jahat apa yang dilakukan musuhmu pada
dirimu?
Refleksi
Bagaimana anda mengelola dan mengatasi perbuatan-perbuatan jahat kepadamu?
Doa
Tuhan
semoga aku mempunyai daya tahan terhadap yang jahat. Doronglah diriku
agar selalu mampu menghidupi yang baik dan selaras dengan kehendakMu.
Perutusan
Aku akan mengasah ketrampilanku memilah-milah hal-hal yang dari kuasa baik dan dari kuasa jahat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment