Kamis, 4 Oktober
2018
Lukas 10:1-12
10:1.
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungi-Nya.
10:2
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala.
10:4
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
10:5
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi
rumah ini.
10:6
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu
itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang
kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah
berpindah-pindah rumah.
10:8
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah
apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada
mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
10:10
Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ,
pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
10:11
Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi
ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari
itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa orang yang sungguh luhur sepak terjang hidupnya mengungkapkan dan mewujudkan diri sebagai duta ilahi. Kehadirannya membawa harmoni hubungan dengan sesama dan alam.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa orang yang sungguh luhur akan membawa suasana adil, damai, dan gerakan semangat demi keutuhan ciptaan. Dia akan dicintai oleh siapapun.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun semakin luhur hidupnya sehingga selalu menghadirkan keadilan dan kedamaian, orang akan menyadari bahwa semakin mendalam dan bersemangat seseorang bekerja demi kebaikan semakin dia berhadapan dengan kekuatan tidak baik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa kebaikan sejati justru terasa dan tampak ketika berhadapan dengan berbagai tantangan nafsu jahat.
Ah, kalau sungguh baik ya pasti diterima oleh semua
pihak.
0 comments:
Post a Comment