diambil dari http://katakombe.org/para-kudus Hits: 2821 Diterbitkan: 14 Agustus 2013 Diperbaharui: 13 Oktober 2016
- Perayaan14 Oktober
- LahirHidup pada akhir abad ke-2
- Kota asalRoma - Italia
- WafatTahun 223 | Martir. Dicambuk sampai meninggal. Jenazahnya dibuang kedalam sumur. sebuah Gereja yang Indah kemudian dibangun diatas sumur tersebut.
- KanonisasiPre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
Paus yang wafat sebagai martir ini hidup pada awal abad ketiga. Ia terlahir sebagai seorang budak belian di Roma. Pada usia muda ia terjerumus dalam suatu masalah yang amat serius. Tuannya, seorang Kristen, memberinya tanggung jawab untuk mengelola sebuah bank. Suatu ketika, Kalistus kehilangan uang yang dititipkan kepadanya oleh orang-orang Kristen lainnya. Karena ketakutan dituduh mencuri, Kalistus melarikan diri dari Roma. Ia tertangkap setelah mencoba meloloskan diri dengan menceburkan dirinya kedalam laut. Hukuman yang kemudian dijatuhkan kepadanya adalah : dirantai dan kerja paksa di sebuah penggilingan.
Kalistus kemudian dibebaskan dari hukuman ini karena para nasabahnya berharap agar ia dapat mengembalikan sebagian dari uang mereka. Tetapi, sekali lagi ia ditangkap. Kali ini karena ia terlibat dalam suatu perkelahian. Kalistus dikirim ke pertambangan-pertambangan di Sardinia. Ketika kaisar membebaskan semua tawanan Kristen yang dihukum di pertambangan-pertambangan tersebut, Kalistus juga ikut dibebaskan. Sejak saat itu, hidupnya mulai membaik.
Paus St. Zephrinus mengenal serta memberikan kepercayaan kepada budak yang baru dibebaskan itu. Ia kemudian ditahbiskan oleh Paus Zefirinus menjadi seorang diakon dan ditugaskan untuk menjaga pekuburan di luar kota Roma. Kuburan ini ada di katakombe, yang kemudian terkenal dengan Kuburan Santo Kalliztus Via Appia (Catacombs of San Callisto). Kalistus menghiasi kuburan dan memperluasnya. (Saat ini di pekuburan tersebut terdapat kurang lebih makam 46 paus, dan 200.000 imam). Paus St. Zephrinus kemudian tidak saja mentahbiskannya sebagai seorang imam, tetapi juga menganggapnya sebagai seorang sahabat sekaligus penasehat.
Kelak, setelah Paus Zefirinus meninggal sebagai martir pada tahun 217, Kalistuslah yang kemudian terpilih menggantikannya. Sebagian orang mengeluh karena ia terlalu murah hati kepada orang-orang berdosa. Namun demikian, paus yang kudus itu memutuskan bahwa bahkan para pembunuh pun diperkenankan menerima Komuni Kudus setelah mereka bertobat serta mengakukan dosa-dosa mereka.
Paus hebat ini selalu mempertahankan ajaran-ajaran Yesus yang benar. Pada akhir hidupnya. ia ditangkap dan dipenjara. Ia meninggal dihukum cambuk dan jenazahnya dibuang di sebuah sumur di Trastevere. Kini, di atas sumur itu, berdiri Gereja Santa Maria in Trastevere.
Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment