Kamis, 18
Oktober 2018
Lukas 10:1-9
10:1.
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak
dikunjungi-Nya.
10:2
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala.
10:4
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
10:5
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi
rumah ini.
10:6
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu
itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang
kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah
berpindah-pindah rumah.
10:8
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah
apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit
yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat
padamu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, kerap terjadi keprihatinan-keprihatinan sosial bahwa kehidupan ini dikacau oleh orang-orang penuh nafsu egoistis. Kaum berhati jahat dan berhati mulia dapat sama-sama berebut kekuasaan dan sama-sama saling menunjukkan keburukan pihak lawan.
- Tampaknya, di kalangan agamawan memang ada gambaran bahwa manusia itu tempatnya keburukan. Kalau mau baik orang harus ber-Tuhan dengan beragama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun banyak keburukan dilakukan oleh banyak orang, orang sadar bahwa sebenarnya mayoritas orang itu baik sehingga yang harus ditumbuhkembangkan adalah keteladan para penggerak dan pemimpin untuk menjalani niat-niat baiknya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan ambil bagian menjalani bisikan nurani sebagai pupuk tindakan-tindakan baik dari orang-orang sekitarnya.
Ah, jaman kini yang pokok cari uang.
0 comments:
Post a Comment