Sunday, October 7, 2018
Rm. Vikep Hadir
Ketika keluar kamar sebelum jam 12.00 untuk menuju kamar makan, Rm. Bambang dikejutkan oleh kehadiran Rm. Maradya. "Niki ngge Domus. Kula angsal saking Babarsari. Wau kula misa teng ngrika" (Ini untuk Domus. Saya dapatkan dari Paroki Babarsari. Tadi saya misa di sana) kata Rm. Maradya sambil memberikan sebuah amplop. Rm. Bambang menerima dan dalam hati berkata "Lumayan nggo nombok persediaan mbayar karyawan, uang saku, lan jatah msakan Oktober" (Lumayan dapat untuk menambah kekurangan persediaan yang untuk bayar karyawan, uang saku para rama, dan jatah masakan Oktober). Kata-kata hati Rm. Bambang itu muncul karena uang yang diterima biasanya terlambat dan selalu harus dicarikan tambahan untuk kebutuhan-kebutuhan lain.
Kehadiran Rm. Madya pada Minggu siang 23 September 2018 itu bagi Komunitas Rama Domus Pacis Puren memang menjadi sungguh istimewa. Sudah cukup lama sekian tahun tak ada kehadiran Vikaris Episkopalis Daerah Istimewa Yogyakarta (Vikep DIY) di Domus. Padahal Domus Pacis Puren berada di wilayah Kevikepan DIY. Dan kini, sesudah Vikep DIY dijabat oleh Rm. Maradyo, para rama Domus Pacis boleh mengalami kehadiran Vikepnya. "Ngga, sisan tumut dhahar siang nggih" (Mari sekalian ikut makan siang) ajak Rm. Bambang yang dijawab oleh Rm. Vikep "Nggih" sambil tertawa riang. Bahkan beliau kemudian masuk kamar Rm. Harto dan mendorong kursi rodanya menuju kamar makan. Maka makan siang Minggu itu terasa sangat meriah karena disertai canda ria dengan Rm. Vikep. Bahkan diseusai makan masih ada omong-omong tentang pemenuhan kebutuhan Domus Pacis Puren serta tentang Rm. Gito yang tinggal di Pastoran Pringwulung tetapi kebutuhannya banyak yang harus menjadi tanggungan Domus Pacis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment