Lamunan Pekan Biasa XXIX

Senin, 22 Oktober 2018

Lukas 12:13-21

12:13. Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."

12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Butir-butir Permenungan

• Tampaknya, ada gambaran bahwa untuk menjaga hidup orang harus terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar banyak dikaitkan dengan perkara fisik.
• Tampaknya, banyak percaya bahwa kebutuhan dasar menyangkut soal makanan, pakaian, dan perumahan. Hal-hal dasar ini akan menjadi penyangga upaya peraihan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi.
• Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun bisa makan dan berpakaian mewah serta punya rumah elite dan limpah kekayaan, tanpa bebas dari sikap serakah sejatinya orang tidak memiliki alas sejati dalam hidup sehingga tak pernah kecukupan dan mudah mengalami keterpurukan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yakin bahwa keluhuran sikap merupakan daya amat besar sekali untuk menjaga dan mengembangkan hidup.

Ah, untuk jaman kini topangan utama adalah uang.