Alfonsus Rodriguez
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Ef. 6:1-9; Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 13:22-30. BcO Keb. 4:1-20
Nas Injil:
22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. 27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. 29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. 30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."
Percikan Nas:
Barusan saya dan beberapa bapak pulang dari silaturahmi dengan sahabat-sahabat Banser Kulon Progo. Pada waktu kami datang kami disambut dengan ramah sekali. Selama ini sahabat-sahabat Banser sudah sering ikut mengamankan hari-hari besar di Paroki. Namun baru kali ini mereka bertemu dengan pimpinan Gereja yang selama ini mereka amankan. Maka perjumpaan itu menjadi perjumpaan yang bersaudara dan memperkenalkan diri masing-masing.
Perjalanan pengajaran telah dilakukan Tuhan Yesus. Ia berkeliling dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Walau demikian mereka yang diselamatkan adalah mereka yang mengenal Tuhan dan dikenal Tuhan. Pada mereka yang tidak dikenal Tuhan pun menolak mereka.
Kemauan untuk berkenalan menjadi kunci dalam persahabatan. Ungkapan ini sering kita dengar, “Tak kenal maka tak sayang.” Untuk bisa disayang kita perlu saling mengenal. Kita pun perlu memperkenalkan diri kepada Tuhan dan sesama kita supaya pada saatnya kita dikenal oleh Tuhan. Perkenalan itu menghidupkan persaudaraan antar sesama.
Doa:
Tuhan kami menghadap-Mu. Sudilah Engkau mengenali kami. Kami anak-anak-Mu yang masih berjuang dalam pejiarahan hidup kami. Jangan tolak kami ya Tuhan. Amin.
Mau kenal
Santa Maria Doakanlah Kami
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment